Minggu, 11 Desember 2011

Asuransi Jiwa? Pilih yang Mana ya?

 
Hi bro, kali ini aku dapet tugas lagi dari Mrs. Nevi. Tapi berbeda dengan blogku yang kemarin pake Bahasa Inggris dalam blogku kali ini aku pake Bahasa Indonesia saja karena keterbatasan waktu dimana aku mengerjakan blogku ini hampir mendekati deadline waktu yang diberikan Mrs. Nevi dan tentu saja hal ini tidak perlu pembaca contoh karena kurangnya penerapan time management dalam diriku, okey bro. Dan selanjutnya dalam blogku minggu ini aku akan membahas tentang Asuransi Jiwa yang terdiri dari Asuransi Jiwa Tradisional , Unit Linked dan Syariah dengan judul “Asuransi Jiwa? Pilih yang Mana ya?” Mau tau ada apa saja di dalamnya? Yuk kita baca blogku dibawah ini. Check it out bro.

Sebelum anda mengasuransikan jiwa anda ada baiknya anda mengenal, mengetahui dan memahami spesies-spesies dari asuransi jiwa. Berikut ini akan saya perkenalkan asuransi jiwa yang meliputi Asuransi Jiwa Tradisional, Asuransi Jiwa Unit Linked dan Asuransi Jiwa Syariah beserta manfaat dan karakteristiknya

Asuransi Jiwa Tradisional adalah asuransi yang sudah ada sejak ratusan tahun yang lalu tepatnya di Inggris pada tahun 1706 dengan berdirinya The Amicable of London. Kemudian berkembang lagi pada tahun 1762 dengan pemikiran yang lebih maju. Di lanjutkan dengan exsodus besar-besaran warga Eropa ke Amerika pada tahun 1840 mulai lahir lembaga-lembaga asuransi jiwa seperti The New England Mutual Life Ins Comp dan The Mutual Life Insurance of New York. Dalam perkembangannya polis asuransi jiwa tradisional dapat dibedakan menjadi 2 yaitu polis dengan pembagian keuntungan dan polis tanpa keuntungan.

Polis dengan keuntungan atau biasa disebut par policy, yaitu dapat berpartisipasi dan mendapat keuntungan dari laba perusahaan asuransi yang berupa bonus ke dalam polis. Bonus ini dapat berupa bonus reversionary, bonus tunai, bonus pemotongan premi yang akan datang dan bonus jatuh tempo. Sedangkan polis tanpa keuntungan adalah kebalikan dari polis dengan keuntungan yaitu tidak dapat berpartisipasi dari laba perusahaan, polis ini juga di sebut non-participating policy dan polis ini merupakan polis yang lazim berlaku di Indonesia.

Ditinjau dari manajemen pemasaran, pengambilan keputusan pembelian dan manajemen risikonya, karakteristik polis asuransi jiwa tradisional dibedakan menjadi 2 yaitu polis asuransi jiwa individu dan polis asuransi jiwa kumpulan. Polis asuransi jiwa individu adalah polis yang ditujukan pada individu yang ditawarkan oleh agen dengan tingkat premi lebih tinggi dari asuransi jiwa kumpulan. Manfaat asuransi jiwa individu ada 4 yaitu term insurance, whole life, endowment dan kombinasi asuransi jiwa dasar.

Term Insurance memberikan proteksi jangka waktu tertentu misal 1 tahun sampai 20 tahun atau dibatasi sesuai usia tertanggung pada akhir suatu jangka waktu. Memberikan manfaat pembayaran jika meninggal dalam masa kontrak dan tidak ada pembayaran apapun jika tetap hidup sampai akhir masa kontrak. Premi termurah dibandingkan dengan polis jenis lain dan tidak mempunyai nilai tunai. Term insurance berguna untuk keperluan proteksi namun ada masalah dengan premi, bagi yang memiliki hipotik dan pinjaman lainnya dari ancaman meninggal dini, bagi individu yang hanya ingin diproteksi sebab memiliki kemampuan investasi, tambahan polis jenis lain dengan biaya lebih murah. Jenis-jenis term insurance antara lain uang pertanggungan tetap, uang pertanggungan menurun, uang pertanggungan meningkat, polis asuransi jiwa berjangka yang dapat diperbaharui, polis asuransi jiwa berjangka yang dapat dikonversikan.

Whole Life memberikan proteksi seumur hidup biasanya sampai usia 80 atau 99 tahun, tingkat premi tetap selama masa pembayaran premi dan mempunyai nilai tunai. Whole Life berguna untuk individu yang memiliki kebutuhan asuransi jangka panjang sebagai tabungan jangka panjang. Pembayaran premi ini terdiri dari 2 yaitu pembayaran terus dan pembayar`n terbatas.

Endowment memberikan pembayaran manfaat kepada tertanggung jika masih hidup di akhir masa asuransi atau meninggal sebelum masa asuransi berakhir. Tingkat premi tetap selama masa pembayaran namun lebih tinggi dari polis jenis lainnya dan memiliki nilai tunai dengan akumulasi nilainya lebih cepat. Endowment berguna untuk individu yang menginginkan proteksi sekaligus tabungan dalam bentuk investasi , karena polis ini mengutamakan tabungan atau investasi dan individu yang ingin mendapatkan uang pertanggungan pada tanggal yang telah ditentukan walaupun masih hidup.

Kombinasi jenis polis dasar memiliki tujuan agar polis asuransi dapat memenuhi kebutuhan khusus yang diperlukan oleh tertanggung. Polis ini bisa merupakan kombinasi dari berbagai jenis asuransi jiwa dasar seperti asuransi jiwa berjangka, seumur hidup dan dwiguna. Jenis kombinasi polis dasar antara lain polis asuransi jiwa dwiguna yang dikombinasikan, polis asuransi jiwa gabungan (berlaku untuk lebih dari 1 jiwa) dan polis asuransi jiwa anak-anak (dikeluarkan untuk anak yang berusia 1 hari sampai 16 tahun) untuk menyediakan dana pendidikan untuk anak, ada 3 variasi untuk polis jenis ini yaitu polis dwiguna & pilihan asuransi tambahan, polis dwiguna ditangguhkan dan polis dwiguna yang berdampak atas jiwa orang tua.

Polis asuransi jiwa kumpulan adalah asuransi untuk sekelompok orang dalam satu kontrak asuransi yang umumnya ditawarkan oleh staf marketing group insurance dan biasanya perusahaan yang membeli untuk proteksi para karyawannya. Asuransi ini umunya berbentuk asuransi jiwa berjangka, namun bisa juga berupa dwiguna, dana pensiun, anuitas yang ditangguhkan atau manfaat kesehatan dan rawat inap. Selain untuk sekelompok karyawan, bisa juga untuk kelompok yang tidak bekerja diperusahaan misalnya asosiasi dokter, klub sepakbola dan lain sebagainya.

Waduh sudah segini banyaknya masih bahas asuransi jiwa tradisional? Duh capeknya padahal masih ada 2 yaitu unit linked dan syariah. Pasti pembaca juga capek seperti saya. Istirahat dulu aja ya kalo capek, dan bisa dilanjutkan jika capeknya sudah hilang dengan pembahasan tentang asuransi jiwa unit linked.

Polis asuransi jiwa unit linked adalah polis asuransi jiwa individu yang memberikan manfaat proteksi asuransi jiwa dan juga kesempatan untuk berpartisipasi secara langsung dalam pengelolaan investasi yang nilai polisnya setiap saat bervariasi sesuai dengan nilai aset investasi tersebut. Polis ini dimulai tahun 1957 di Inggris dan berkembang dengan pesat diseluruh dunia termasuk di Indonesia pada tahun 1998. Nama lain dari unit linked adalah investment linked (Singapura dan Malaysia) dan variable life (USA). berdasarkan SK Menteri Keuangan 481/KMK.017/1999 pasal 11 ayat 1 mencatat bahwa unit-linked sebagai produk asuransi yang risiko investasi sepenuhnya ditanggung pemegang polis. Risiko investasi berdasarkan kebijakan investasi yang ada pada masing-masing polis unit linked misalnya pendapatan tetap atau saham.

Pada dasarnya karakteristik semua bentuk polis asuransi unit linked adalah sebagai berikut :
  1. Premi yang dibayarkan pemegang polis digunakan untuk membeli unit dana bersangkutan.
  2. Harga unit diumumkan secara berkala, misalnya di harian bisnis Indonesia.
  3. Metode I harga unit tunggal
  4. Metode II menggunakan 2 harga yaitu harga jual dan harga beli
  5. Premi setiap polis unit linked dipecah menjadi berbagai komponen dan semua biaya dikategorikan, seperti biaya polis, biaya awal, biaya mortalita, biaya investasi dan sebagainya.
  6. Elemen proteksi dapat berbentuk proteksi jiwa, cacat, proteksi kecelakaan atau asuransi kesehatan.
  7. Nilai tunai ditentukan oleh kinerja investasi dari asset yang bersangkutan dan bisa dilihat dari harga unit serta biasanya tidak digaransi.
  8. Pemegang polis umumnya bisa menambah dana ke dalam polisnya sesuai dengan jumlah minimum yang ditentukan.

Dana unit linked adalah sekumpulan dana yang dikontribusikan oleh pembeli program unit linked. Dana unit linked dikelola oleh manajer investasi atau ahli investasi perusahaan. Instrumen investasi dana unit linked antara lain adalah dana saham, dana pendapatan tetap, dana tunai, dana campuran dan dana reksadana. Dari segi pembayaran premi, polis unit linked dapat diklasifikasikan menjadi 2 yaitu polis unit linked premi tunggal dengan premi dibayarkan sekaligus serta fokus pada investasi dan polis unit linked premi berkala dengan premi dibayarkan berkala dalam jangka waktu tetap serta fokus pada proteksi. Manfaat memiliki polis unitlinked antara lain adalah potensi pertumbuhan hasil investasi yang tinggi, likuiditas, keahlian dan modal investasi dan keuntungan pajak.

Akhirnya tinggal 1 pembahasan lagi, pegal rasanya jari-jari ini dari tadi bermain-main dengan mouse dan keyboard. Dan inilah yang terakhir yaitu Asuransi Jiwa Syariah.

Asuransi Jiwa Syariah menganut sistem ekonomi islam yang di perkenalkan Rasulullah SAW yaitu al-mudharabah (bagi hasil keuntungan dan kerugian). Pada dekade tahun 70an menjadi tonggak kebangkitan Islam dimana orang Islam mempraktekkan syariat Islam dengan semboyan “Islam adalah jalan hidupku”. Dengan didasari hal tersebut, maka pada tahun 1979 di Sudan mulai berkembang Asuransi Syariah, yang kemudian diikuti oleh negara-negara Islam atau negara-negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam. Di Indonesia asuransi syariah mulai berkembang pada beberapa tahun terakhir. Dipelopori oleh PT. Asuransi Takaful Indonesia yang berdiri pada tahun 1994 yang kemudian disusul oleh perusahaan lain melalui divisi syariahnya. Asuransi Syariah di Indonesia masih menjadikan Malaysia sebagai benchmarknya.  Namun perekembangan asuransi syariah di Indonesia masih tergolong lambat dibandingkan dengan  negara minoritas muslim seperti Luxemburg, Australia dan Inggris dimana asuransi syariah telah ada sejak tahun 1983.

Asuransi di dalam Bahasa Arab berarti at-ta’min yang berarti memberi perlindungan sedangkan menurut MUI asuransi syariah adalah usaha saling melindungi dan tolong menolong diantara sejumlah pihak melalui investasi dalam bentuk aset dan atau tabarru’ memberikan pola pengembalian untuk menghadapi risiko tertentu melalui akad yang sesuai dengan syariah. Prinsip Syariat Islam mempunyai tujuan ganda yaitu kepentingan spiritual dan kebaikan sosial. Ide dasar dari syariat Islam berkaitan dengan transaksi yang bersifat etis. Kontrak atau akad adalah ikatan untuk mengadakan hubungan yang sah antara beberapa pihak. Syarat agar suatu akad dianggap sah menurut islam adalah kelayakan secara hokum orang yang mengadakannya, kelayakan pokok masalah dan persetujuan merupakan inti sebuah akad.

Akad asuransi dianggap tidak sah menurut syariat Islam apabila jika tidak terbebas dari
  1. Gharar, yaitu factor ketidakpastian dalam kontrak asuransi.
  2. Maisir, adanya spekulasi, judi atau sifat untung-untungan yang muncul sebagai konsekuensi.
  3. Riba, praktek pengayaan diri dengan cara yang tidak benar.
  4. Haram, transaksi harus bebas dari adanya investasi dalam komoditi yang dilarang agama Islam.
  5. Bathil, transaksi harus bebas dari perbuatan ilegal, kecurangan dan penipuan.

Asuransi jiwa syariah dilatarbelakangi oleh kebutuhan produk yang mengacu pada pandangan sebagian besar ulama dan pakar ekonomi Islam bahwa kontrak asuransi jiwa modern tidak sesuai dengan prinsip syariat Islam atau mengandung hal-hal yang diharamkan dalam hukum Islam. Asuransi jiwa syariah dapat menjadi pilihan bagi pemeluk agama Islam yang menginginkan produk yang sesuai dengan syariat Islam, bahkan juga dapat menjadi pilihan bagi pemeluk agama lain yang memandang konsep syariat adil bagi mereka. Syariah adalah sebuah prinsip atau sistem yang bersifat universal yang manfaatnya bisa digunakan oleh siapa saja yang berminat.

Sudah paham kan bagaimana dan apa saja asuransi jiwa itu? Asuransi jiwa mana yang akan anda pilih? Tentu saja itu tergantung dari pilihan diri anda masing-masing. Ada baiknya sebelum anda berasuransi niatkanlah asuransi itu untuk investasi dan mengelola risiko anda. Demikian blog saya semoga bermanfaat bagi pembaca sekalian. Wassalam . . .

Resources :
Modul 3 Bab 5 leading to registered financial planning Indonesia.
sell.stie-mce.ac.id
agenasuransiku.blogspot.com
bisnis-jabar.com
bukalapak.com
jocijempol.blogspot.com
perlindungan-keluarga.blogspot.com

Minggu, 27 November 2011

The Steps of The Risk Management Process

This week I received an assigment from the teacher of financial planning to write a blog about risk management. Such as the task of creating a blog before, I was very happy to have the task of this blog, this is easy, not difficult. But there was something different in my blog task this week. This week I'll write a blog with the English. This first time I write a blog with the English. With a feeling of pounding and heartbeat faster, I just can say BISMILLAH yes I can do this task. and this is my blog about risk management is described in the steps of the risk management process. Check it out brother....

Risk management in theory can be viewed as the study of methods for controlling portfolio risk. A variety of risk management tools are available to modify household risk. Perhaps the biggest difficulty in doing so is the lack of a full hedge for the lifetime work-related income streams we call human assets. We cannot fully diversify human assets. There are usually only one or two wage earners who make up human assets possible per household.

Risk is the probability of an outcome different from the one expected. Outcomes above and below expectations are considered risky. In practice, we have a different definition. Therefore, we can view risk in practice as the probability of a loss or an outcome that is below expectations. Risk management in practical terms can be defined as the process by which we identify risk and control them so that we are able to achieve individual goals.

Risk management is an organized process that looks at practices in broad terms and works its way to the most specific details. The six steps of this process are :

1. Develop Objectives
Objectives determine the scope of the risk management process. Do you want to select one area or examine all household risks?

2. Establish Exposures
Each area of household assets has its own risks. We can separate them into financial and nonfinancial assets. Nonfinancial assets may, in turn, be segregated into human-related assets and real assets. For risk management purposes, we can call human-related and real assets exposures personal and property risks, respectively. A risk that we are concerned about for planning purposes is one that can significantly affect assets or cash flows.

3. Identify Available Risk Management Tools
There are many techniques available to managing the overall risk of the household. Some of them have little or no cost. Common risk management approaches are:
    • Avoid Risk, under the avoid risk method, you seek to eliminate to risk. If there is risk that you will be injured if you cross the street on a red light, you may wait until the light is green.
    • Reduce Risk, when you reduce risk, it is not eliminated; it is lessned. When you exercise and eat the right foods, you reduce the risk of becoming ill.
    • Reduce Potential loss, when you reduce potential loss, you lessen the damage should a loss occur. Wearing a seat belt serves this function in the event an accident takes place.
    • Retain Risk, you retain risk when you reject the possibility of reducing or eliminating risk but instead decide to absorb the potential loss yourself.
    • Diversify, assets are diversified so that the impact of an unfavorable outcome for any one asset is reduced. You diversify when you allocate your marketable assets to many different categories. When you get married and both you and your spouse work, you are diversifying assets.
    • Transfer Risk, example of transferring risk is when you purchase a homeowner’s policy that insures against the loss of your home being destroyed by a fire. You have transferred your risk to the insurance company.
    • Sharing Risk, The transfer of risk is not always a full one. Example when you coinsure medical policies, sometimes 20% of the risk is retained. When you transfer some risk and retain a part of it, we call that sharing risk.
    • Other Methods of Handling Risk, There are a host of other methods to aid in altering risk. Many are utilizied principally for marketable securities and in businesses. They include options, futures, and swaps.
4. Match Appropriate Risk Management Tools to ExposuresDifferent exposures call for separate risk management tools. In determining the appropriate overall risk management tool, a number of factors should be taken into account. Among them are the cost of alternative risk management techniques, the amount and likelihood of loss. Any convenience factors, and the risk tolerance of the person. Let’s look at the exposures by category and describe the risk management tools.
    • Human-Related Assets are generally the most significant portion of a household’s portfolio for a large portion of its life cycle. The portfolio incorporates human-assets, pension assets including social security, and gifts and bequests. The risk include the following :
Longevity-premature death, longevity is the number of years you will live. Longevity risk is the possibility of living beyond normal expectations or dying prematurely. If a person dies prematurely, the other members of the household may undergo a decline in, or elimination of, income.


Longevity-extended life, the result of a good longevity program may be living an extra-long life. An extra-long live can result in a decline in your standard of living or running out of private funds. Establishing extra funds for the possibility of an extended life, a form of precautionary savings, will help.


Health and disability are expenses for sickness and inability to perform at your job. This, of course, can reduce your income and therefore human-asset value. Diet, exercise, and stess management can help here, as can safety measures to prevent illness and becoming disabled.


Macro and micro economic risks, macroeconomic risk is the risk inherent in the general economy, and microeconomic risk is the risk associated with the individual industry or company. Each can cause you to suffer for inflation, thereby causing declines in you’re your real income. General economic, industry or company related risks such as sluggish growth, overcapacity, technological obsolescence, or inefficient operations can result in layoffs or terminations.
    • Real Assets are tangible assets that the household owns. The most important one for nonrenters is the house they live in. other items are automobiles, furnishings and jewelry. Among other risks, the house is subject to fire, flood, termites, and accidents to people.
    • Financial assets involve the ownership of assets that are typified by pieces of paper and are often marketable. Examples are stocks and bonds. Risk such as industry or company risk in investing can be covered by diversification strategies.
    • Financial liabilities are monies owed to others, as, for example, debt. Having significant debt increases household risk. When negative events reduce cash flow individuals can become vulnerable. Reducing debt, placing caps on rates borrowed when they are available, and accumulating precautionary savings can serve to reduce this risk.
    • Intangible Liabilities are less quantifiable current liabilities such as potential liabilities to third parties. Care of personal property, such as shoveling your sidewalk after a snowstorm, and safety precautions also can be employed
5. Implement
Implementation is taking the action step. Sometimes people have difficulty implementing a risk management strategy. Setting an implementation plan with specific dates to accomplish tasks can help.

6. Review
Risk management exposures can change. For example, a policy for household possessions may become insufficient over time because of inflation and new acquisitions. It is a good idea to review exposures at leasts once a year.

That is a brief explanation of the steps of the risk management process. hopefully useful for those of you who read this blog. Finally, I just can say ALHAMDULILLAH I can finish this blog and thank you very much... wassalamualaikum

resources : Personal Financial Planning, Lewis J. Altfest, McGrawHill 8th ed. (LA)
Picture : me123chan.wordpress.com

Jumat, 11 November 2011

PENDIDIKAN, DASAR DARI SEGALA DASAR

Wah blogku telat terbit minggu lalu gara-gara mikir skripsi, ujian dan liburan dirumah, huft. Ini menjadi contoh time management yang tidak baik, hehe. Sebagai konsekuensinya minggu ini akan aku terbitkan 2 blog ya tentu saja tentang ATTITUDE. Sebagai janjiq 2 minggu yang lalu di edisi kali ini aku akan memuat kisah tentang ATTITUDE dalam dunia pendidikan di Indonesia. Kali ini yang akan ditonjolkan adalah masalah kejujuran yang dalam nilai-nilai ATTITUDE termasuk dalam Integrity. Berikut ini kisahNya. Check it out bro . . .

Di jaman yang serba canggih, cepat dan mudah seperti sekarang ini masih banyak orang yang tidak jujur. Padahal ketidakjujuran adalah dasar dari segala dasar tindak kejahatan seperti pencurian, perampokan, korupsi dll. Kejujuran saat ini adalah barang yang mahal, bahkan lebih mahal dari mobil-mobil mewah. Bandingkan mobil-mobil mewah yang tiap orang kaya memilikinya, tapi kejujuran tidak banyak yang memilikinya. Boleh dikatakan mobil mewah lebih banyak dimiliki oleh manusia dibandingkan dengan kejujuran yang hanya segelintir orang yang memilikinya. Yup, kejujuran sangat mahal harganya dan tidak diperjual belikan di pasar manapun. Hanya orang-orang yang bermental dan berjiwa kuat yang memilikinya. Bagaimana bisa dikatakan demikian? Karena orang-orang yang berkata dan bertindak jujur selalu dicemooh dan dihina oleh masyarakat sekitarnya dan tentunya mereka harus memiliki mental dan jiwa yang kuat untuk menghadapinya. Banyak contoh kasus orang yang jujur tapi malah dihina oleh masyarakat disekitarnya Astaghfirullah.

Bagaimana cara kita untuk mengatasi ini? Bagaimana cara kita untuk membasmi kedzoliman ini?

gambar dari http://merajutkeinsyafan.multiply.com
Semua ini harus dimulai dari tempat kita menuntut ilmu yaitu pendidikan atau boleh dikatakan ditingkat Sekolah. Dari sanalah kita memulai untuk membasmi ini. Kenapa harus dari bangsku sekolah? Karena dari sekolahlah kita banyak menerima ilmu dan dari sekolahlah wawasan kita mulai terbuka. Walaupun sekarang kita sudah tidak sekolah kita harus mengajarkan kepada anak-anak dibangku sekolah untuk bersikap jujur. Seperti contoh kasus Ujian Nasional di SDN Gadel 2 Tandes Surabaya beberapa waktu lalu. Dimana salah seorang wali murid yang bernama Siami mengungkapkan kecurangan dalam Ujian Nasional yang dilakukan oleh guru dan murid di sekolah tersebut. Setelah Ny. Siami mengungkapkan kasus ini, Ny. Siami malah mendapat cemooh, makian dan dikucilkan masyarakat. Hal ini menunjukkan moral masyarakat yang mencemooh Ny. Siami sudah rusak sedimikian parahnya. (sumber : detik.com)

Bagaimana negara ini tidak akan hancur sedikit demi sedikit jika dasar dari segala dasar kejahatan mulai ditanamkan pada anak-anak sejak dibangku sekolah. Dan dari contoh kasus di atas juga menunjukkan bahwa masyarakat sekarang ini sudah menjadikan ketidakjujuran sebagai sebuah budaya, masyarakat sudah terbiasa dengan ketidakjujuran. Yah memang kejujuran sekarang adalah barang yang sangat mahal dan susah dicari, ketika ada orang yang jujur malah dimusuhi. Wes wes wonk saiki wes podo lusak . . .

Banyak contoh lain tentang ketidakjujuran dalam dunia pendidikan kita, seperti pengkatrolan nilai. Banyak guru di banyak sekolah yang menaikkan nilai muridnya hanya untuk menyetarakan dengan standar sekolah. Biasanya guru-guru ini tidak ingin dinilai gagal dalam mengajar dan dipandang rendah oleh kepala sekolah dan rekan-rekannya sesama guru. Sebagai seorang murid tentu tidak tahu, saat menerima rapot tau-tau sudah dapat 8, 9, bahkan 10. Darimana nilai itu berasal padahal setiap ujian hanya mendapat nilai 6, 5, bahkan 4. Sebagai seorang guru harusnya independen dalam memberikan nilai  tanpa menambah atau mengurangi nilai yang sebenarnya. Kalau toh nilai seorang murid itu 5 misalkan secara tidak langsung mereka akan sadar lalu mereka mencoba memperbaiki nilainya dan mencari letak kesalahannya, itu lebih baik daripada nilai 10 dari hasil yang tidak murni atau dikatrol yang membuat murid itu puas dan bangga, padahal dia tidak tahu nilai yang sebenarnya dan tentu saja kesalahan-kesalahannya selama menuntut ilmu.

Contoh lain yang ruang lingkupnya lebih luas dan secara kasat mata tidak terlihat dan tersusun rapi adalah pencitraan daerah dan kepala daerahnya. Dimana kepala daerah memerintahkan kepala dinas pendidikan untuk menyusun skenario nilai ujian nasional yang baik agar daerahnya dinilai baik dan tentu saja kepala daerahnya “ketularan” baik. Kepala dinas yang takut dengan perintah atasannya meneruskan kepada setiap kepala sekolah dengan iming-iming jika nilai baik akan mendapat banyak bantuan dan tentu saja kepala sekolah ingin agar sekolahnya dipandang sebagai sekolah favorit dan bagus di mata masyarakat (dimasyarakat sudah berkembang citra sekolah yang baik adalah sekolah yang muridnya 100% lulus dalam ujian nasional). Dari kepala sekolah turun lagi kepada para wali kelas untuk menyusun skenario memberikan bocoran jawaban dengan sms atau mencontek masal dan tentu saja wali kelas ini mendapat iming-iming naik jabatan dan kenaikan gaji. (info ini saya peroleh dari kepala sekolah) Huft sebegitu parahnya ya ternyata ketidakjujuran di negara ini.

Dan memang orang-orang yang jujur harus memiliki mental dan jiwa yang kuat untuk menghadapi cemoohan, makian, hinaan, pengucilan, bahkan pengusiran. Seperti Ny. Siami yang dikucilkan masyarakat karena berkata jujur, lalu seorang guru harus siap menghadapi hinaan dari rekannya ketika tidak mengatrol nilai muridnya dan kepala daerah harus siap mental atau boleh dikatakan “rai gedek” dan dicap gagal di kalangan pemerintah pusat dan daerah-daerah lainnya karena kejujuran yang diterapkan di daerahnya membuat banyak siswa tidak lulus, lalu kepala sekolah harus siap seandainya disekolahnya prosentase ketidaklulusan 100% dan sekolahnya dicap sebagai sekolah jelek karena penerapan kejujuran.

Lebih baik gagal tapi jujur lalu memperbaiki semua kesalahan yang ada daripada berhasil tapi tidak jujur dengan perasaan bangga. Karena dengan kejujuran dan kegagalan akan membentuk mental dan jiwa yang besar. Jika kejujuran di tingkat pendidikan dimulai dari sekarang insya Allah Indonesia akan lebih baik lagi dan bebas korupsi di masa mendatang dan semoga tidak akan lahir gayus-gayus lainnya.

Minggu, 30 Oktober 2011

SECUIL KISAH RESHUFFLE KABINET INDONESIA BERSATU II, ANAK DESA ITU KINI MENJADI MENTERI

Pada minggu ini sebenarnya saya ingin mengangkat kisah tentang ATTITUDE dalam dunia pendidikan di Indonesia. Tapi berhubung pada minggu-minggu ini sedang hot-hotnya berita reshuffle kabinet di seluruh media di Indonesia akhirnya saya juga terkena dampaknya. Minggu ini saya akan menulis tentang seorang yang saya kagumi dan saya jadikan panutan yaitu Bapak Dahlan Iskan yang telah diangkat oleh Presiden SBY sebagai Menteri BUMN yang baru menggantikan Mustafa Abu Bakar. Banyak sekali nilai-nilai ATTITUDE dalam diri Pak Dis (begitu beliau biasa disapa) yang bisa kita jadikan contoh.

Sedikit biografi dan perjalanan karir Pak Dahlan Iskan. Pak Dis dilahirkan dilingkungan pedesaan di wilayah Magetan Jawa Timur. Orang tuanya lupa pada tanggal lahirnya yang akhirnya membuat Pak Dis memilih tanggal 17 Agustus 1951 sebagai tanggal lahirnya dikarenakan agar lebih mudah diingat karena sama dengan tanggal kemerdekaan RI. Pak Dis mengawali karirnya sebagai calon reporter sebuah surat kabar kecil di Samarinda Kalimantan Timur (1975). Setelah itu Pak Dis menjadi wartawan di Majalah Tempo (1976) hingga akhirnya mengantarkan beliau sebagai pemimpin surat kabar Jawa Pos (1982).

Pak Dis mempunyai jasa yang sangat besar terhadap perkembangan Jawa Pos, dimana waktu pertama dia datang Jawa Pos adalah surat kabar yang hampir mati kemudian berkembang menjadi jaringan surat kabar serta televisi terbesar di Indonesia atau biasa disebut Jawa Pos News Network (JPNN). Hingga sekarang Pak Dis masih mengayomi Jawa Pos yaitu sebagai CEO Jawa Pos dan JPNN. Dalam Perjalanan selanjutnya Pak Dis dipercaya untuk menjadi direktur utama PLN. Karena prestasinya memperbaiki citra PLN yang sebelumnya dicap negative oleh masyarakat akhirnya Pak Dis diangkat oleh Presiden SBY menjadi Menteri BUMN.

Sebenarnya kekagumanku terhadap Pak Dis berawal dari Jawa Pos. Aku adalah pembaca setia Jawa Pos dari kelas 2 SD sampai sekarang di bangku kuliah semester 7. Sudah 13 tahun Jawa Pos menemaniku tiap pagi. Banyak kisah menarik tentang aku dan Jawa Pos, salah satunya yaitu jadwal rutinku tiap pagi, dimana tiap pagi sebelum berangkat sekolah aku selalu menyempatkan diri untuk membaca koran ini, rubrik favoritku halaman utama dan sportivo (dulu olah raga), dan seringkali saking asyiknya membaca aku selalu lupa waktu hingga seringkali terlambat sekolah haha… ini contoh yang tidak baik dimana dalam nilai-nilai attitude ini termasuk kurangnya pengaturan waktu atau time management. Itulah sedikit cerita tentang saya dan jawa pos. berikutnya kembali kepada kekaguman saya kepada Pak Dis.

Yup kekaguman saya kepada Pak Dis Berawal dari Jawa Pos. Dari jawa poslah saya mulai mengenal dan mencari tahu sosok Pak Dis yang sebenarnya. Bagaimana perjuangan beliau membesarkan koran yang hampir punah dipinggiran Kota Surabaya yaitu Jawa Pos menjadi Koran dengan jaringan terbesar di Indonesia (JPNN) bahkan sekarang dibawah kepemimpinan putranya Azrul Ananda Jawa Pos telah menyabet gelar  Newspaper of the Year, the World Young Reader Newspaper of the Year. Yup Jawa Pos telah diakui sebagai Koran terbaik dunia. Semua hasil itu diperoleh tentu salah satunya berkat jasa Pak Dis yang telah membangun pondasi manajerial jawa pos yang kuat.

Begitulah sedikit biografi dari Pak Dis. Ngomong-ngomong tentang blog ini yang memiliki topik ATTITUDE, apa ya kira-kira penerapan ATTITUDE yang ada dalam diri Pak Dis, Berikut beberapa kisah tentang Pak Dis yang saya kutip dari beberapa sumber dengan disertai nilai-nilai ATTITUDE yang ada didalamnya.

Sewaktu memimpin PLN Pak Dis hidupnya begitu sederhana dari rumah pribadinya di satu apartemen di Jakarta berjalan kaki sering ditemani isterinya. Ia tak mengambil fasilitas rumah dinasnya sebagai direktur utama, kendaraan dinas mewah, dan bahkan tidak mengambil gajinya (sumber : padangekspres.co.id). Ini menunjukkan Pak Dis memiliki sikap
  • Apreciative : Pak Dis sangat rendah hati dengan tidak menggunakan fasilitas negara yang diberikan kepadanya.
  • Integrity : Pak Dis tidak mengambil gajinya sebagai haknya, walau begitu Pak Dis tetap menjalankan amanahnya sebagai pimpinan PLN
  • Usefullness : Tidak seperti pejabat-pejabat pemerintah lainnya yang hanya bisa memanfaatkan fasilitas pemerintah untuk dirinya, Pak Dis malah lebih memilih menggunakan fasilitas pribadinya dan fasilitas Negara dia gunakan untuk hal-hal yang lebih bermanfaat
  • Dedicative : Kesederhanaan Pak Dis menunjukkan dedikasi beliau terhadap pekerjaannya
Dalam blognya Pak Dis berkata “Suatu ketika, saya juga memutuskan untuk berhenti dari semua jabatan direktur utama di semua anak perusahaan Jawa Pos Group. Tujuan saya: biar yang muda-muda di berbagai daerah itu yang menjadi direktur utama di setiap perusahaan setempat. Saya melengserkan diri saya dari jabatan direktur utama untuk menjadi chairman saja di semua anak perusahaan tersebut” (sumber : dahlaniskan.wordpress.com). Ini menunjukkan Pak Dis mempunyai dua sikap yaitu Appreciative dan Teamwork.
  • Appreciative : Pak Dis memberikan kesempatan kepada yang muda untuk  memimpin di anak perusahaan Jawa Pos Group.
  • Teamwork  : Pak Dis berhenti sebagai pimpinan di anak perusahaan jawa pos group untuk kepentingan tim/kelompok yang ada dalam Jawa Pos Group
Demikian kisah keteladanan seorang anak desa yang kini menjadi menteri BUMN, sebenarnya banyak kisah keteladanan dan nilai-nilai ATTITUDE yang bisa kita ambil/peroleh dari beliau. Namun karena keterbatasan dari blog ini yang membuat kisah-kisah itu hanya sampai di sini. Semoga setelah membaca blog ini kita bisa menerapkan kesederhanaan dan kerendahan hati beliau agar nantinya kita sebagai warga Negara Indonesia bisa bermanfaat bagi bangsa dan Negara ini, dan juga terlahir Pak Dis Pak Dis yang lainnya. Amien . . .

Sumber-sumber : dahlaniskan.wordpress.com, padangekspres.co.id, id.wikipedia.org.

Jumat, 21 Oktober 2011

SEMANGAT ITU TUMBUH LAGI

Ngeblog bukan hal yang asing bagiq, q sudah mulai mengenal blog dan mulai ngeblog sejak SMA. Waktu itu blogq berisi tentang puisi2 karyaq sendiri dan juga kegiatan2q bersama sahabat2 terbaikq di SMA. Bahkan waktu itu q pernah diminta tolong oleh guru pelajaran TIK untuk membantu memperkenalkan blog kepada adik2 kelasq istilah kerennya jadi asisten guru lah haha . . .

Tapi waktu kelas XII SMA q sudah mulai sedikit meninggalkan blog. Ya tau sendirilah kelas XII harus mulai fokus dengan yang namanya UAN, SNMPTN dll. Bahkan gag Cuma ngeblog yang q tinggalin tapi juga kegiatan ekskulQ yaitu teater. Karena keputusanq ini q sampai merasa bersalah dengan pembina teaterq. Bagaimana tidak waktu itu ada perlombaan teater SMA se-jatim dan dia memberiq peran khusus n special. Bagaimana tidak dikatakan special karena peran itu khusus buatq n jika q gag mau otomatis peran itu ditiadakan dengan kata lain tidak ada yang boleh memerankan peran itu selain q. tapi ya karena q lebih ingin focus ke UAN q tolak peran itu walau ada rasa eman atau sayang dalam hati ini tapi y gpplah.
 
Kembali ke blog. Yah selain karena q ingin focus kuliah, q meninggalkan blog karena mulai dilanda kebosanan karena tidak ada yang membaca/membuka blogq, mulai populernya jejaring social waktu itu friendster terus dilanjutin facebook. Karena itulah waktuq untuk ngeblog teralihkan. Bahkan waktu awal2 kuliah q sudah tidak pernah bertemu dengan blog, sekedar sign in terus membuka dashboard, membuat entri baru juga tidak pernah. Boleh dikatakan waktu itu q sudah lost contact dengan blog.

Sampai akhirnya kuliahq sudah sampai di semester 5 dan bertemu dengan matkul IT for business dengan dosennya Mr. Eddy. Melalui perantara Mr. Eddy inilah q berkenalan lagi dengan blog. Melalui tugas2 yang diberikan yaitu menulis artikel diblog akhirnya q mulai membuat blog lagi dari awal. Berawal dari sinilah q mulai ada niatan lagi untuk ngeblog. Dengan saran2 dan ilmu2 baru yang q peroleh dari Mr. eddy niatan itu muncul, yup hanya muncul tanpa tindak lanjut. Berawal dari Mr. Eddy inilah q mulai menulis blog lagi tapi hanya sebatas untuk tugas kuliah. Dan berawal dari Mr. Eddy juga, dosen2 yang lainnya mulai memberikan tugas menulis blog dan tiap dapet tugas nulis blog q slalu smangat haha I like it . . .

Dan sekarang di semester 7 q dapet matkul financial planning. Matkul ini terasa sangat special buatq, knapa? Karena tak lain tak bukan matkul ini langsung diajar langsung oleh rektor kampusku. Hmm sangat special bukan. Dari SD sampek SMA q gag pernah dapet pengalaman diajar langsung oleh orang yang paling berkuasa di sekolah yaitu Kepsek, sekrang q kuliah q dapet kesempatan menerima ilmu langsung dari oaring yang paling berkuasa di kampus, bener special. Yup dosenq financial planning adalah Mrs. Nevi yang tak lain rector kampusku n istri dari Mr. Eddy.

Hari pertama kul financial planning Mrs. Nevi menyampaikan banyak hal salah satunya tentang kontrak kuliah, kontrak kuliahnya hampir sama seperti dosen lain tapi yang membuat beda yaitu kalau telat ada konsekuensinya ngumpulin blog tentang ATTITUDE. Wow, dalam hati q girang banget its showtime bro. pengennya sih tiap hari telat biar tiap hari bisa nulis blog haha, But its bad attitude. So I can’t do it. But I have good idea. What idea? This idea. Tiap seminggu sekali mulai minggu depan q bakal nulis artikel tiap minggu tentang attitude biar klo seandainya telat gag bakal bingung nulis2 lagi hehe n sbagai tindak lanjut dari ilmu yang saya dapet dari Mr. Eddy yang waktu itu bilang “klo nulis blog harus update secara kontinu atau rutin, klo sehari sekali y sehari sekali, klo seminggu sekali y seminggu sekali”. Memang sih slama ini q nulis blog hanya klo dapet tugas jadi gag bisa menindak lanjuti saran dari Mr. Eddy, hingga akhirnya muncul ide ini.

Tapi apa sih ATTITUDE itu? ATTITUDE adalah sebuah value yang ada di kampusq STIE Malangkucecwara yang isinya Apreciative, Thought, Teamwork, Integrity, Time management, Usefulness, Dedicative n Endless learning. So tiap minggu q akan menulis artikel tentang ATTITUDE.

Akhirnya q ingin ngucapin banyak2 trima kasih yang sebesar2nya kepada Mr. Eddy yang telah membagikan ilmuny tentang blog n Mrs. Nevi yang secara tidak langsung telah menumbuhkan ide tentang blog saya ini karena anda berdua semangat saya untuk ngeblog telah tumbuh lagi. Mulai minggu depan q akan nulis dib log ini tentang ATTITUDE n tentu saja selain tugas kuliah saya. Enjoy your life by blogging SEMANGAT!!!!!!

picture from http://christopher-gabriel.blogspot.com/

Senin, 17 Oktober 2011

MENGENAL INVESTASI DAN PRINSIP-PRINSIPNYA

Minggu lalu saya membuka edmodo kelas financial planning Mrs. Nevi dan disitu tertera tugas  minggu ke 5 dengan syarat2nya yaitu menulis artikel diblog dengan topik investment principles, the blog at least has 400 words and make sure no plagiarism. Saya tersenyum kecil dan bertanya2 ketika membaca syarat yang terakhir, no plagiarism? What mean? Kalau sama dengan teman sekelas? jelas tidak mungkin Mrs Nevi akan tahu dan saya tidak akan mendapat nilai dari Mrs. Nevi(damn). Kalau sama dengan artikel lain? Ah, Mungkin saja lagian di era sekarang kita tinggal mencari di internet semuanya gampang tinggal copas, tapi kira2 Mrs. Nevi tau gag ya? Kalau gag tau syukur kalau tau ya alamat gag dapet nilai lagi(damn).

Tapi kalau menulis tanpa sumber2 yang jelas tentu saja tidak bisa apalagi ini menulis tentang keilmuan yaitu ilmu keuangan dan mungkin saya akan dimarahi dan dimintai pertanggung jawaban oleh pembaca blog ini jika tulisan2 saya ngawur tanpa sumber2 yang jelas. Oleh karena itu sebelum saya menulis blog ini saya ingin meminta ijin kepada Mrs. Nevi bahwa blog ini tidak 101% hasil karya saya dan tidak 101% hasil jiplak (plagiat) tapi saya susun berdasar sumber2 yang ada baik dari buku maupun internet. demikian sedikit cerita curahan hati saya ketika akan menulis blog ini untuk selanjutnya saya persembahkan hasil karya saya tentang investasi. Check it out bro . . .

Ada peribahasa kuno yang mengatakan tak kenal maka tak sayang, tak sayang maka tak kenal. Oleh karena itu bagi anda yang ingin berinvestasi dan belum mengenal apa itu yang namanya investasi maka anda lebih baik berkenalan dulu dengan investasi. Dimana anda bisa berkenalan dengan investasi? Jawabannya ya dimana2 anda bisa mengenal yang namanya investasi termasuk di blog ini. Berikut ini saya akan mengulas yang namanya investasi melalui artikel yang saya beri judul “mengenal investasi dan prinsip2nya”. Bagi yang belum berkenalan dengan investasi yuk kita berkenalan dengan si investasi di blog ini.

Investasi bisa kita temukan dalam ilmu ekonomi dan ilmu keuangan. Definisi investasi secara ekonomi bisa diartikan sebagai suatu aktiva yang tidak digunakan pada masa sekarang tapi digunakan pada masa yang akan datang dengan tujuan untuk mendapat keuntungan, atau bisa dikatakan investasi adalah tabungan untuk masa depan. Seseorang yang melakukan investasi atau yang berinvestasi disebut investor. Dalam kaitannya dengan perencanaan keuangan, investasi sangat penting karena investasi sangat erat kaitannya dengan perencanaan masa depan baik jangka pendek maupun jangka panjang. Nah, karena investasi berhubungan dengan masa depan yang tidak menentu, yang tidak bisa kita ramal dan yang pasti tidak kita ketahui maka pasti ada risiko2 di dalamnya.

Ada 2 risiko utama dalam berinvestasi yaitu risiko sistematik dan non sistematik. Risiko sistematik meliputi :
  • Risiko pasar, terjadi jika pasar investasi menyimpang dari siklusnya yang dipengaruhi faktor politik, faktor ekonomi regional, nasional maupun global dll.
  • Risiko suku bunga, disebabkan fluktuasi tingkat suku bunga yang dipengaruhi tingkat batasan suku bunga, kebijakan pajak dan keuangan dll.
  • Risiko tarif reinvestasi, terjadinya penurunan tingkat suku bunga di pasar.
  • Risiko daya beli/inflasi, disebabkan oleh inflasi
  • Risiko mata uang, dipengaruhi fluktuasi dari 2 atau lebih mata uang.
Risiko non sistematik meliputi :
  • Risiko bisnis, berhubungan dengan kemampuan peruasahaan dalam beroperasi.
  • Risiko keuangan, berhubungan dengan laporan neraca keuangan perusahaan
  • Risiko cidera janji, disebabkan ketidakmampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya (membayar hutang).
  • Risiko liquiditas, disebabkan ketidakpastian dalam sebuah investasi yang ada.
Perbedaan dari kedua macam risiko utama diatas adalah pada diversifikasi dimana risiko sistematik adalah risiko yang tidak bisa didiversifikasi sedangkan risiko non sistematik adalah risiko yang bisa didiversifikasi.

Setelah kita mengenal risiko2 dalam berinvestasi langkah selanjutnya dari seorang investor adalah mengenal tingkatan/faktor toleransi risiko dalam berinvestasi. Setiap investor pasti memiliki pemikiran yang mempengaruhinya dalam mengambil keputusan untuk berinvestasi. Tingkatan toleransi risiko yang bisa diterima oleh para investor ditentukan oleh banyak faktor yang diantaranya adalah tujuan spesifik, jangka waktu, pengetahuan tentang investasi, kepribadian, kondisi pasar terkini, kondisi keuangan terkini, faktor umur dan pendapatan atas investasi. Faktor2 toleransi risiko tersebut perlu diperhatikan oleh para investor sebelum berinvestasi misalnya jika seorang investor telah menguasai dengan baik pengetahuan tentang investasi akan memberikan tingkat toleransi yang lebih tinggi untuk investor tersebut.

Faktor2 diatas (risiko dan toleransi risiko) sangat mempengaruhi seorang investor dalam pengambilan keputusan. Tentu saja seorang investor tidak mau mengambil risiko dalam mengambil keputusannya atau malah seorang investor berani mengambil risiko. Berikut ini adalah beberapa macam tipe investor
  • Defensive, Investor ini berusaha untuk mendapatkan keuntungan dan menghindari resiko sekecil apapun dari investasi yang dilakukan.
  • Conservative, Investor ini berinvestasi untuk meningkatkan kualitas hidup keluarga dan dengan rentang waktu investasi yang cukup panjang, misalnya, untuk pendidikan perguruan tinggi anak atau biaya hidup di hari tua.
  • Balanced, Investor tipe ini selalu mencari proporsi yang seimbang antara resiko yang dimungkinkan terjadi dengan pendapatan yang dapat diraih.
  • Moderately aggressive, merupakan tipe investor yang tenang atau tidak ekstrim dalam menghadapi resiko. Investor ini cenderung memikirkan kemungkinan terjadinya resiko dan kemungkinan bisa mendapatkan keuntungan.
  • Aggressive, Investor tipe ini berinvestasi dengan rentang waktu relatif pendek karena mengharapkan adanya keuntungan yang besar dalam waktu singkat. Walaupun tidak berharap untuk merugi, namun investor aggressive menyadari bahwa kerugian adalah bagian dari permainan.
Termasuk tipe investor manakah anda? Kalau saya? Rahasia donk hehe . . .

Next tentang jenis2 investasi. Kurang lengkap rasanya kalau belajar investasi tanpa adanya jenis2 investasi seperti sayur tanpa garam. Ada beberapa macam jenis investasi yang bisa dipertimbangkan oleh investor antara lain :
  • Tabungan di bank, Dengan menyimpan uang di tabungan, maka akan mendapatkan suku bunga tertentu yang besarnya mengikuti kebijakan bank bersangkutan.
  • Deposito di bank, Suku bunga deposito biasanya lebih tinggi daripada suku bunga tabungan. Selama deposito kita belum jatuh tempo, uang tersebut tidak akan terpengaruh pada naik turunnya suku bunga di bank.
  • Saham, Dengan membeli saham, berarti membeli sebagian sebuah perusahaan. Apabila perusahaan tersebut mengalami keuntungan, maka pemegang saham biasanya akan mendapatkan sebagian keuntungan yang disebut deviden.
  • Properti, Investasi dalam properti berarti investasi dalam bentuk tanah atau rumah.
  • Barang-barang koleksi, Keuntungan yang didapat dari berinvestasi pada barang-barang koleksi adalah dengan menjual koleksi tersebut kepada pihak lain.
  • Emas, Emas adalah barang berharga yang paling diterima di seluruh dunia. Selain itu harga emas biasanya juga berbanding searah dengan inflasi. Semakin tinggi inflasi, biasanya akan semakin tinggi pula kenaikan harga emas. Seringkali kenaikan harga emas melampaui kenaikan inflasi itu sendiri.
  • Mata uang asing Segala macam mata uang asing biasanya dapat dijadikan alat investasi. Investasi dalam mata uang asing lebih beresiko dibandingkan dengan investasi dalam saham, karena nilai mata uang rupiah sangat fluktuatif.
  • Obligasi, adalah surat utang yang diterbitkan oleh pemerintah maupun perusahaan, baik untuk menambah modal perusahaan atau membiayai suatu proyek pemerintah.
Banyak hal yang perlu dipelajari investor untuk mengambil keputusan dalam memilih jenis investasi diatas dengan mempertimbangkan risiko2, faktor toleransi dll.

Tentu saja dalam berinvestasi pasti ada keuntungan dan kerugiannya. dan yang diinginkan dari seorang investor adalah hasil investasi atau investment return yang menguntungkan. Hasil investasi ini bisa berupa peningkatan modal, pendapatan atau malah kedua2nya.

Sudah mengenalkan yang namanya investasi. termasuk dalam tipe investor yang manakah anda? Dan jenis investasi apa yang anda pilih? Tentu jawabannya pada diri anda sendiri. Sekian dulu dari saya, apabila ada saran dan kritik demi kemajuan blog ini silahkan disampaikan. Monggo . . .

Selasa, 05 Juli 2011

MENGEMBANGKAN ETIKA BISNIS DALAM PERUSAHAAN DENGAN MEMBENTUK BUDAYA PERUSAHAAN YANG BAIK

Mengapa etika bisnis dalam perusahaan terasa sangat penting saat ini?  Karena untuk membentuk suatu perusahaan yang kokoh dan memiliki daya saing yang tinggi  serta mempunyai kemampuan menciptakan nilai (value-creation) yang tinggi, diperlukan suatu landasan yang kokoh. Biasanya dimulai dari perencanaan strategis , organisasi yang baik, sistem prosedur yang transparan didukung oleh budaya perusahaan yang andal serta etika perusahaan yang dilaksanakan secara konsisten dan konsekwen.

Ngomong-ngomong masalah budaya perusahaan, apakah budaya perusahaan dan bagaimana perkembangannya di Indonesia? Budaya kerja perusahaan adalah keseluruhan kepercayaan dan nilai-nilai yang tumbuh dan berkembang dalam suatu perusahaan, menjadi dasar cara berpikir, berperilaku dan bertindak dari seluruh insan perusahaan, dan diturunkan dari generasi ke generasi.

Berbeda dengan masyarakat di negara-negara Barat, masyarakat Indonesia hingga saat ini masih belum berbudaya perusahaan. Indonesia masih terperangkap oleh tradisi, sehingga tidak mudah untuk melakukan perubahan. Padahal budaya perusahaan akan mempengaruhi cara kerja. Corporatism di Barat sudah berjalan, dan menganggap sebuah institusi berbadan hukum sendiri. Tidak demikian masyarakat kita. Banyak perusahaan di Indonesia yang sebenarnya bukan perusahaan, melainkan warung. Untung ruginya saja tidak jelas.

Suatu organisasi bisa bertahan panjang bukan dibentuk oleh manajemen yang hebat, tidak juga oleh orang-orang yang hebat, ataupun sistem, melainkan dibangun oleh kekuatan nilai-nilai (values). Corporate culture selalu menekankan untuk menggali segala sesuatu mulai dari bawah, bukan dari atas ke bawah. Corporate culture yang tampak hanyalah yang di atas berupa simbol-simbol seperti logo, cara berpakaian. Padahal yang harus dibangun adalah yang di bawah, yang tidak kelihatan, yaitu nilai-nilai baru. Manusia itu berkomunikasi secara simbolik, dan simbol itu sebagai identitas.

Dari beberapa ulasan di atas terlihat betapa budaya kerja memegang peranan penting dalam ketahanan suatu organisasi. Keluarga adalah perusahaan yang terkecil, disitu ada ayah, ibu dan anak-anak. Cara penyelenggaraan rumah tangga yang satu dan yang lain akan berbeda, karena sifat-sifat penghuninya yang berbeda. Tetapi ada beberapa hal yang sama antara keluarga satu dan lainnya, karena ibaratnya hidup dalam satu lingkungan, maka untuk membuat lingkungan aman dan nyaman, ada peraturan-peraturan yang harus dipahami dan dipatuhi oleh anggota lingkungan tersebut. Peraturan ini dibuat oleh orang-orang atau keluarga dilingkungan tersebut, sehingga peraturan tersebut akan ditaati tanpa beban, bahkan anggota lingkungan merasa nyaman karena ada peraturan tersebut, sehingga masing-masing tahu ”apa yang boleh dan yang tidak boleh untuk dilakukan”.

Sekarang bagaimana membentuk budaya kerja perusahaan? Di dalam budaya perusahaan, peran pemimpin sangat penting. Antara lain, sebagai:
  1. First Adapter, penerima dan pelaksana pertama dari budaya kerja.
  2. Motivator, untuk mendorong insan perusahaan melaksanakan budaya kerja secara konsisten dan konsekuen.
  3. Role Model, teladan bagi insan perusahaan terhadap pelaksanaan Budaya Kerja.
  4. Pencetus dan pengelola strategi, dan program budaya kerja sesuai kebutuhan perusahaan.
Dari ulasan di atas, terlihat bahwa pembentukan budaya perusahaan yang baik, yang paling menentukan adalah orang-orangnya. Sebaik apapun aturan atau sistem di buat, tanpa ada keinginan dari manusia untuk berubah ke arah yang lebih baik, semuanya menjadi tak berarti.

Jadi Apakah untuk masa depan etika perusahaan ini masih diperlukan ? “Young leaders place great value on ethics. Ethical behavior was identified as a key characteristic of the leader of the future and was thought to be sorely lacking in current leaders”.(Bennis, Spreitzer dan Cummings)

Selasa, 03 Mei 2011

Metodologi Penelitian Menurut Beberapa Ahli

A. Rene Descartes

Dalam karyanya Discourse On Methoda, dikemukakan 6 (enam ) prinsip metodologi yaitu:
  1. Membicarakan masalah ilmu pengetahuan diawali dengan menyebutkan akal sehat (common sense) yang pada umumnya dimiliki oleh semua orang. Akal sehat menurut Descartes ada yang kurang, adapula yang lebih banyak memilikinya, namun yang terpenting adalah penerapannya dalam aktivitas ilmiah.
  2. Menjelaskan kaidah-kaidah pokok tentang metode yang akan dipergunakan dalam aktivitas ilmiah maupun penelitian. Descartes mengajukan 4 (empat) langkah atau aturan yang dapat mendukung metode yang dimaksud yaitu:
    1. Jangan pernah menerima baik apa saja sebagai yang benar, jika anda tidak mempunyai pengetahuan yang jelas mengenai kebenarannya. Artinya, dengan cermat hindari kesimpulan-kesimpulan dan pra konsepsi yang terburu-buru dan jangan memasukkan apapun ke dalam pertimbangan anda lebih dari pada yang terpapar dengan begitu jelas sehingga tidak perlu diragukan lagi.
    2. Pecahkanlah setiap kesulitan anda menjadi sebanyak mungkin bagian dan sebanyak yang dapat dilakukan untuk mempermudah penyelesaiannya secara lebih baik.
    3. Arahkan pemikiran anda secara jernih dan tertib, mulai dari objek yang paling sederhana dan paling mudah diketahui, lalu meningkat sedikit demi sedikit, setahap demi setahap ke pengetahuan yang paling kompleks, dan dengan mengandaikan sesuatu urutan bahkan di antara objek yang sebelum itu tidak mempunyai ketertiban baru.
    4. Buatlah penomoran untuk seluruh permasalahan selengkap mungkin, dan adakan tinjauan ulang secara menyeluruh sehingga anda dapat merasa pasti tidak suatu pun yang ketinggalan.Langkah yang digambarkan Descartes ini menggambarkan suatu sikap skeptis metodis dalam memperoleh kebenaran yang pasti.
  1. Menyebutkan beberapa kaidah moral yang menjadi landasan bagi penerapan metode sebagai berikut
    1. Mematuhi undang-undang dan adat istiadat negeri, sambil berpegang pada agama yang diajarkan sejak masa kanak-kanak.
    2. Bertindak tegas dan mantap, baik pada pendapat yang paling meyakinkan maupun yang paling meragukan.
    3. Berusaha lebih mengubah diri sendiri dari pada merombak tatanan dunia.
  1. Menegaskan pengabdian pada kebenaran yang acap kali terkecoh oleh indera. Kita memang dapat membayangkan diri kita tidak berubah namun kita tidak dapat membayangkan diri kita tidak bereksistensi, karena terbukti kita dapat menyangsikan kebenaran pendapat lain. Oleh karena itu, kita dapat saja meragukan segala sesuatu, namun kita tidak mungkin meragukan kita sendiri yang sedang dalam keadaan ragu-ragu.
  1. Menegaskan perihal dualisme dalam diri manusia yang terdiri atas dua substansi yaitu RESCOGITANS (jiwa bernalar) dan RES-EXTENSA (jasmani yang meluas). Tubuh (Res-Extensa) diibaratkan dengan mesin yang tentunya karena ciptaan Tuhan, maka tertata lebih baik. Atas ketergantungan antara dua kodrat ialah jiwa bernalar dan kodrat jasmani. Jiwa secara kodrat tidak mungkin mati bersama dengan tubuh. Jiwa manusia itu abadi.
B. Alfred Jules ayer

Dalam karyanya yang berjudul Language, Truth and Logic yang terkait dengan prinsip metodologi adalah prinsip verifikasi. Terdapat dua jenis verifikasi yaitu:
  1. Verifikasi dalam arti yang ketat (strong verifiable) yaitu sejauh mana kebenaran suatu proposisi (duga-dugaan) itu mendukung pengalaman secara meyakinkan.
  2. Verifikasi dalam arti yang lunak, yaitu jika telah membuka kemungkinan untuk menerima pernyataan dalam bidang sejarah (masa lampau) dan ramalan masa depan sebagai pernyataan yang mengandung makna
  3. Ayer menampik kekuatiran metafisika dalam dunia ilmiah, karena pernyataan-pernyataan metafisika (termasuk etika theologi) merupakan pernyataan yang MEANING LESS (tidak bermakna) lantaran tidak dapat dilakukan verifikasi apapun.
C. Karl Raimund Popper

K.R. Popper seorang filsuf kontemporer yang melihat kelemahan dalam prinsip verifikasi berupa sifat pembenaran (justification) terhadap teori yang telah ada. K.R. Popper mengajukan prinsip verifikasi sebagai berikut:
  1. Popper menolak anggapan umum bahwa suatu teori dirumuskan dan dapat dibuktikan kebenarannya melalui prinsip verifikasi. Teori-teori ilmiah selalu bersifat hipotetis (dugaan sementara), tak ada kebenaran terakhir. Setiap teori selalu terbuka untuk digantikan oleh teori lain yang lebih tepat.
  2. Cara kerja metode induksi yang secara sistematis dimulai dari pengamatan (observasi) secara teliti gejala (simpton) yang sedang diselidiki. Pengamatan yang berulang -ulang itu akan memperlihatkan adanya ciri-ciri umum yang dirumuskan menjadi hipotesa. Selanjutnya hipotesa itu dikukuhkan dengan cara menemukan bukti-bukti empiris yang dapat mendukungnya. Hipotesa yang berhasil dibenarkan (justifikasi) akan berubah menjadi hukum. K.R. Popper menolak cara kerja di atas, terutama pada asas verifiabilitas, bahwa sebuah pernyataan itu dapat dibenarkan berdasarkan bukti-bukti verifikasi pengamatan empiris.
  3. K.R Popper menawarkan pemecahan baru dengan mengajukan prinsip FALSIFA BILITAS, yaitu bahwa sebuah pernyataan dapat dibuktikan kesalahannya. Maksudnya sebuah hipotesa, hukum, ataukah teori kebenarannya bersifat sementara, sejauh belum ada ditemukan kesalahan-kesalahan yang ada di dalamnya. Misalnya, jika ada pernyataan bahwa semua angsa berbulu putih melalui prinsip falsifiabilitas itu cukup ditemukan seekor angsa yang bukan berbulu putih (entah hitam, kuning, hijau, dan lain-lain), maka runtuhlah pernyataan tersebut. Namun apabila suatu hipotesa dapat bertahan melawan segala usaha penyangkalan, maka hipotesa tersebut semakin diperkokoh.

Sabtu, 30 April 2011

Pentingnya Etika Untuk Mencapai Sukses Jangka Panjang Dalam Dunia Bisnis

Sebelum saya membahas artikel saya, marilah kita bahas dulu apa itu yang namanya etika dan etika bisnis
 

Apa itu etika? Menurut kamus, istilah etika memiliki beragam makna berbeda. Salah satu maknanya adalah “prinsip tingkah laku yang mengatur individu dan kelompok”. Makna kedua menurut kamus adalah “kajian moralitas”. Tapi meskipun etika berkaitan dengan moralitas, namun tidak sama persis dengan moralitas. Etika adalah semacam penelaahan, baik aktivitas penelaahan maupun hasil penelaahan itu sendiri, sedangkan moralitas merupakan subjek. Etika merupakan ilmu yang mendalami standar moral perorangan dan standar moral masyarakat.

Apa itu business ethics? Etika bisnis merupakan studi standar formal dan bagaimana standar itu diterapkan ke dalam system dan organisasi yang digunakan masyarakat modern untuk memproduksi dan mendistribusikan barang dan jasa dan diterapkan kepada orang-orang yang ada di dalam organisasi.
 

Namun dalam kenyataannya praktik bisnis yang dijalankan selama ini masih cenderung mengabaikan etika, rasa keadilan dan kerapkali diwarnai praktik-praktik bisnis tidak terpuji seperti Korupsi, kolusi, dan nepotisme. Hal ini mengindikasikan bahwa di masyarakat kita telah terjadi krisis moral dengan menghalalkan segala mecam cara untuk mencapai tujuan, baik tujuan individu memperkaya diri sendiri maupun tujuan kelompok untuk eksistensi keberlanjutan kelompok.

Keberadaan etika dan moral pada diri seseorang atau sekelompok orang sangat tergantung pada kualitas sistem kemasyarakatan yang melingkupinya. Walaupun seseorang atau sekelompok orang dapat mencoba mengendalikan kualitas etika dan moral mereka, tetapi sebagai sebuah variabel yang sangat rentan terhadap pengaruh kualitas sistem kemasyarakatan, kualitas etika dan moral seseorang atau sekelompok orang sewaktu-waktu dapat berubah.

Berikut ini beberapa contoh kasus pelanggaran etika bisnis :

  • Sebuah perusahaan X karena kondisi perusahaan yang pailit akhirnya memutuskan untuk melakukan PHK kepada karyawannya. Namun dalam melakukan PHK itu, perusahaan sama sekali tidak memberikan pesongan sebagaimana yang diatur dalam UU No. 13/2003 tentang Ketenagakerjaan.
  • Sebuah perusahaan pengembang di Sleman membuat kesepakatan dengan sebuah perusahaan kontraktor untuk membangun sebuah perumahan. Sesuai dengan kesepakatan pihak pengembang memberikan spesifikasi bangunan kepada kontraktor. Namun dalam pelaksanaannya, perusahaan kontraktor melakukan penurunan kualitas spesifikasi bangunan tanpa sepengetahuan perusahaan pengembang. Selang beberapa bulan kondisi bangunan sudah mengalami kerusakan serius. Dalam kasus ini pihak perusahaan kontraktor dapat dikatakan tidak memenuhi spesifikasi bangunan yang telah disepakati bersama dengan perusahaan pengembang.
  • Sebuah perusahaan PJTKI di Jogja melakukan rekrutmen untuk tenaga baby sitter. Dalam pengumuman dan perjanjian dinyatakan bahwa perusahaan berjanji akan mengirimkan calon TKI setelah 2 bulan mengikuti training dijanjikan akan dikirim ke negara-negara tujuan. Bahkan perusahaan tersebut menjanjikan bahwa segala biaya yang dikeluarkan pelamar akan dikembalikan jika mereka tidak jadi berangkat ke negara tujuan. B yang terarik dengan tawaran tersebut langsung mendaftar dan mengeluarkan biaya sebanyak Rp 7 juta untuk ongkos administrasi dan pengurusan visa dan paspor. Namun setelah 2 bulan training, B tak kunjung diberangkatkan, bahkan hingga satu tahun tidak ada kejelasan. Ketika dikonfirmasi, perusahaan PJTKI itu selalu berkilah ada penundaan, begitu seterusnya. Dari kasus ini dapat disimpulkan bahwa Perusahaan PJTKI tersebut telah mengabaikan hak-hak B sebagai calon TKI yang seharusnya diberangkatkan ke negara tujuan untuk bekerja.
Perilaku etik penting diperlukan untuk mencapai sukses jangka panjang dalam sebuah bisnis. Dalam menciptakan etika bisnis, dianjurkan untuk memperhatikan beberapa hal sebagai berikut:
  1. Pengendalian Diri
  2. Pengembangan Tanggung Jawab Sosial (Social Responsibility)
  3. Mempertahankan Jati Diri
  4. Menciptakan Persaingan yang Sehat
  5. Menerapkan Konsep “Pembangunan Berkelanjutan"
  6. Menghindari Sifat 5K (Katabelece, Kongkalikong, Koneksi, Kolusi dan Komisi)
  7. Mampu Menyatakan yang Benar itu Benar
  8. Menumbuhkan Sikap Saling Percaya antar Golongan Pengusaha
  9. Konsekuen dan Konsisten dengan Aturan main Bersama
  10. Memelihara Kesepakatan
  11.  Menuangkan ke dalam Hukum Positif
Jadi kesimpulannya
  1. Etika adalah suatu cabang dari filosofi yang berkaitan dengan ”kebaikan (rightness)” atau moralitas (kesusilaan) dari perilaku manusia. Dalam pengertian ini etika diartikan sebagai aturan-aturan yang tidak dapat dilanggar dari perilaku yang diterima masyarakat sebagai ”baik (good” atau buruk (bad)”. Sedangkan Penentuan baik dan buruk adalah suatu masalah selalu berubah.
  2. Etika bisnis adalah standar-standar nilai yang menjadi pedoman atau acuan manajer dan segenap karyawan dalam pengambilan keputusan dan mengoperasikan bisnis yang etik.
  3. Paradigma etika dan bisnis adalah dunia yang berbeda sudah saatnya dirubah menjadi paradigma etika terkait dengan bisnis atau mensinergikan antara etika dengan laba. Justru di era kompetisi yang ketat ini, reputasi perusahaan yang baik yang dilandasi oleh etika bisnis merupakan sebuah competitive advantage yang sulit ditiru. Oleh karena itu, perilaku etik penting diperlukan untuk mencapai sukses jangka panjang dalam sebuah bisnis.

      Rabu, 12 Januari 2011

      DAN SEMUA HARUS ADA ATURANNYA

      Gak seperti yang kemarin2 saat dapet tugas ngeblog semangat gue berkobar2 ngalahin semangat 45, tapi minggu ni kerasa beda banget apa gara2 ini tugas terakhir dari kuliah IT dan bakalan berpisah dengan Mr. Eddy? to gara2 punya masalah ma cewek gue tadi sore (kok malah curhat seh hehehe...)? Gag tau palah yang pasti minggu ni gue bad mood wat menumpahkan secangkir kopi eh salah menumpahkan hasil karya tulisan2 gue diblog ni. huft dengan rasa males yang gag karuan ditemenin monitor, keyboard n mouse tersayang sambil dengerin musik dari musik-live.net gue dengan rasa terpaksa tapi iklas menulis lebih tepatnya menulis kembali hasil presentasi gue kemarin di kuliah IT. check it out bro......

      Gue minggu kemarin kebagian jatah presentasi kuliah IT, kebetulan jatah tu gue dapet di minggu terakhir kuliah n dapet topik e-business security or keamanan e-business. Dengan gagah perkasa gue maju kedepan, dengan disaksikan puluhan pasang mata (gag sampek puluhan ribu) gue nyalain komputer n nancepin flash disk gue n then terpampanglah di layar judul presentasi gue “Effective Management and Policy in e-Business Security Focus in Human Issues”. Dengan perasaan tegang, gugup, nervous, merinding yang telah diaduk menjadi 1 yang akhirnya membuat over confidence gue mempresentasikan tugas gue yang isinya.....

      e-business diartikan sebagai kegiatan yang berkaitan dengan proses pertukaran barang atau jasa dengan memanfaatkan internet sebagai medianya. Perkembangan IT yang sangat pesat telah mengakibatkan terjadinya perubahan di dunia perdagangan dan industri. Jika dahulu transaksi bisnis dilakukan secara tatap muka, dan mempertukarkan barang dan jasa dengan uang receh, maka pada zaman yang lebih modern dari zaman uang receh ini transaksi serupa dapat dilakukan oleh siapa saja dan dari mana saja dengan menggunakan peralatan elektronik dan internet, dimana proses pembayaran bisa melalui credit card seperti master card, visa dll, dan digital money seperti paypal, webmoney, c-gold dll. Fenomena ini dapat meningkatkan kinerja bisnis, seperti memperbaiki efisiensi, efektivitas, transformasi industri, dan lain sebagainya. Intinya adalah, jika melihat adanya sumber daya fisik atau proses bisnis yang dapat didigitaliasikan, maka disitulah kesempatan konsep e-Business dapat diterapkan.

      Namun sayang seribu sayang penggunaan internet di organisasi dan perusahaan untuk melaksanakan berbagai kegiatan usaha dalam e-business banyak yang dipersalahgunakan. Penyalahgunaan internet oleh karyawan dan dengan internet global yang semakin rentan dan kurangnya regulasi internet, telah menyebabkan masalah keamanan internet bagi organisasi dan perusahaan. Dan oleh karena itu dalam suatu perusahaan harus ada yang namanya regulasi tetap atau bisa disebut undang2nya e-business agar lebih terjamin keamanannya.

      Dalam banyak perusahaan banyak ditemukan masalah yang berkaitan dengan keamanan e-bisnis seperti berbagai jenis resiko internet yang rutin terjadi hal ini juga ditunjang dengan kurangnya ketersediaan teknologi keamanan internet. Belum lagi masalah2 internal perusahaan yang melibatkan karyawan seperti penggunaan internet yang tidak perlu oleh karyawan dan penyalahgunaan internet lainnya (masak mo ditulis semua?1 ja cukup ya hehehe). Sebagian besar perusahaan juga tidak memiliki yang namanya program e-business security management dan yang paling mebuat gue prihatin masak manajer yang bertanggung jawab dengan masalah ini gag punya pengetahuan tentang keamanan Internet.

      Oleh karenanya gue ngebuat ni yang namanya e-business Security Policy atau undang2nya e-bisnis yang isinya antara lain :
      • Tujuan dan ruang lingkup kebijakan
      • Filsafat kebijakan
      • Infrastruktur organisasi e-business security
      • Program e-business security management
      • Kebijakan lain yang berlaku
      • Kebijakan privasi e-business
      • Kebijakan sensor e-business
      • Kebijakan akuntabilitas e-bisnis
      • Kebijakan perlindungan informasi e-business
      • Kebijakan akses informasi e-business
      • Kebijakan firewall
      • Kebijakan teknologi e-business security
      • Kebijakan password
      • Internet acceptable usage policy (IAUP)
      • Kebijakan publikasi e-business
      • Kebijakan email
      • Kebijakan Virus Internet
      • Kebijakan audit e-business
      • Kebijakan insiden e-business
      • Kebijakan hukum Internet
      • Kebijakan memeriksa kembali e-Business Security Policy

      dan akhirnya semua kembali kepada yang namanya undang-undang, aturan-aturan yang harus ditaati, dipatuhi, dilaksanakan dan ditegakkan. Sekian presentasi dari saya apabila ada kata2 saya yang kurang ajar harap dimaklumi. Semoga ini bermanfaat bagi kita semua. Sampai jumpa dikuliah2 berikutnya tapi jangan dikuliah IT yach hehehe moga kita lu2s semua dengan nilai A++++ dan trimakasih yang sebanyak-banyaknya kepada Mr. Eddy yang telah menularkan ilmunya bagi kita semua dan semoga ilmu2 tersebut kelak bisa berguna bagi nusa dan bangsa dan barokah fiddunya wa akhirat. amieenn... Wassalam.,,,,,