Lama gag update blog, gara-gara super sibuk. Sibuk bantu ortu, sibuk kuliah, sibuk skripsi and sibuk-sibuk yang lainnya. Gag seperti waktu menulis blog-blogku sebelumnya yang aku tulis dengan penuh semangat 45. Aku menulis blog kali ini dengan apa adanya bukan ada apanya dan semoga blog ini tetap bermanfaat bagi kita semua. Amin . . .
Di kelas Training
and Development minggu kemarin diadakan presentasi kelompok 2 dan
kelompok 3. Berbeda dengan presentasi kelompok sebelumnya yang lebih
mengarah ke diskusi, presentasi kelompok minggu kemarin lebih
mengarah ke permainan yaitu Role Playing. Apa itu Role Playing,
bagaimana cara memainkan role playing dan bagaimana suasana
role-playing di kelas minggu kemarin? Berikut ceritanya, check it out
Menurut
Wikipedia role-playing game disingkat RPG atau Permainan peran adalah
sebuah permainan
yang
para pemainnya memainkan peran tokoh-tokoh khayalan dan berkolaborasi
untuk merajut sebuah cerita bersama. Para pemain memilih aksi
tokoh-tokoh mereka berdasarkan karakteristik tokoh tersebut, dan
keberhasilan aksi mereka tergantung dari sistem peraturan permainan
yang telah ditentukan. Asal tetap mengikuti peraturan yang
ditetapkan, para pemain bisa berimprovisasi membentuk arah dan hasil
akhir permainan ini.
Nah,
sudah tahukan definisi dari Role-Playing. Minggu kemarin dosen
Training and Development kami Ibu Rina meminta kelompok 2 dan
kelompok 3 mengadakan Role-Playing yang peraturannya sebagai berikut
:
Asumsikan
anda adalah pihak manajemen perusahaan yang akan menjadi pelatih
dalam pelatihan orientasi pegawai baru. Perusahaan anda adalah
perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang produksi snack/makanan
ringan yang sudah lama berdiri sejak 1997 (15 tahun).
Kelompok 2 : sebagai pelatih/trainer dari divisi produksi
Kelompok 2 : sebagai pelatih/trainer dari divisi produksi
Kelompok
3 : sebagai pelatih dari divisi pemasaran.
Kelompok
1, 4, 5, 6 menjadi peserta trainer
Role-Playing
pertama dilakukan oleh kelompok 2 dimana kelompok 2 yang terdiri dari
6 orang bertindak sebagai trainer dari divisi produksi perusahaan
wafer tango, sedangkan kelompok lain sebagai peserta trainer dan saya
adalah salah satu dari peserta triner tersebut. Peran yang dimainkan
antara lain, Neva sebagai Moderator dan MC, Ahmad Sony sebagai
direktur perusahaan, Evin sebagai kepala divisi produksi, Didik serta
Sofi sebagai supervisor dan Wawan sebaga Kepala divisi HRD.
Pada
bagian pertama direktur perusahaan yaitu bapak Ahmad Sony menjelaskan
tentang sejarah perusahaan serta visi dan misi perusahaan,
dilanjutkan oleh divisi HRD yang menjelaskan tentang kepegawaian
seperti gaji, jam kerja, keselamatan kerja dll. Setelah itu
istirahat, waktu istirahat kita sebagai peserta trainer dibagikan
produk perusahaan yaitu 1 wafer tango hmm yummy. Pada bagian ke dua
yaitu setelah jam istirahat selesai dilanjutkan oleh staff bidang
produksi yang menjelaskan cara dan prosedur pembuatan wafer tango.
Dan pada bagian terakhir kita sebagai peserta trainer diberikan
waktu untuk bertanya.
Sama
seperti kelompok 2, kelompok 3 juga bermain role playing dengan
produk tori-tori chesee cracker, di sini kelompok 3 bertindak sebagai
trainer dari divisi pemasaran. Yang bertindak sebagai direktur
perusahaan adalah Mesa, kepala divisi marketing Doni Eka, kepala
divisi HRD Rizky Arif dan staff perusahaan Erlene. Dalam role-play
ini diceritakan bahwa perusahaan tori-tori sedang mentraining
karyawan barunya di divisi pemasaran. Para karyawan baru ini dilatih
untuk menjadi marketing yang handal dalam memasarkan produk tori-tori
yang tugasnya antara lain membuat iklan, memasarkan produk tori-tori
ke toko-toko dll. Syang pada role-play kedua ini tidak semenarik
role-play yang pertama. Kelompok 3 tidak menyiapkan dengan baik,
sehingga kami sebagai peserta menjadi boring. But, it's okey karena
kita masih belajar jadi kesalahan akan selalu ada sebagai proses
pembelajaran.
Itulah
secuil kisah tentang pengalamanku ketika diadakan role-play dikelas.
Dan ini adalah pengalaman pertamaku bermain role-playing. Banyak
manfaat yang aku dapat dari kegiatan permainan ini. Antara lain
adalah Pertama, Role Play dapat memberikan semacam
hhdden practise, dimana pemain tanpa sadar menggunakan
ungkapan-ungkapan terhadap materi yang telah dan sedang mereka
pelajari. Kedua, Role play melibatkan jumlah pemain yang cukup
banyak, cocok untuk kelas besar. Ketiga, Role Play dapat memberikan
kesenangan karena Role Play pada dasarnya adalah permainan.
Demikian blog kali ini saya tulis. Bila ada saran, kritik dan pesan
silahkan disampaikan saja, moggo....
sumber :
wikipedia.com, edmodo.com, pakguruonline.pendidikan.net, ctcroleplay.co.uk, agsalesworks.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar